ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia untuk mendorong pemerataan ekonomi di Tanah Air. Namun, Mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro berpesan jangan sampai IKN menjadi Jakarta kedua.
"Ibu Kota Nusantara bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga mencoba membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tidak harus menyamai Jakarta. Maksudnya, kita tidak ingin menciptakan Jakarta kedua, tapi kita ingin menimbulkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi baru," ungkap Bambang dalam agenda 'Talkshow Pembahasan Buku 9 Alasan dan 8 Harapan Memindahkan Ibu Kota' di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2024).
Ditemui usai agenda, Bambang pun menjelaskan maksud dirinya melontarkan pernyataan itu. Menurut Bambang, IKN jangan sampai dibangun tanpa konsep seperti Jakarta. IKN diharapkan tidak menjadi kota besar yang pertumbuhan populasinya jauh lebih cepat dari kemampuan infrastrukturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya khawatir Jakarta kedua adalah kota yang tidak terencana dengan baik karena memang Jakarta sudah terburu besar. Dan itu bukan salah gubernurnya, tapi dari awal perkembangan Jakarta jauh lebih cepat dari kemampuan infrastrukturnya," imbuh dia.
Di sisi lain, Bambang mengingatkan bahwa pembangunan IKN diharapkan juga dapat memicu pertumbuhan perekonomian di berbagai daerah lain. Menurutnya, investasi sangat mungkin untuk masuk ke IKN jika dunia usaha juga sudah diberi kepastian untuk berinvestasi.
Namun sampai saat ini, Bambang menilai bahwa mayoritas investor tentu masih wait and see. Sebab, pemerintah masih menunggu kepastian aturan turunan dan kesungguhan pemerintah untuk mengembangkan IKN. "Investor-investor yang sudah barangkali memperhatikan IKN tapi masih wait and see karena menunggu kepastian aturan turunan dan juga kepastian dari kesungguhan pemerintah mengembangkan kota tersebut," ujar dia.
(kil/kil)