ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkap fenomena pertumbuhan ekonomi di daerah yang tidak sejalan dengan penurunan angka kemiskinan. Menurutnya sejumlah daerah di Indonesia mengalami kondisi demikian.
Suharso mencontohkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah yang tergolong sangat tinggi tapi tak disertai dengan penurunan angka kemiskinan. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah pada kuartal II-2024 mencapai 9,75% (YoY).
"Tapi ada daerah-daerah yang tumbuh luar biasa, tapi justru pertumbuhan yang luar biasa itu tidak disertai penurunan tingkat kemiskinan. Saya contohkan Sulawesi Tengah, itu tingkat pertumbuhan industri luar biasa, pertumbuhan ekonomi melejit, tapi tidak serta merta menurunkan tingkat kemiskinan," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu tersalurkan ke warga negara Indonesia. Menurutnya, penduduk di daerah tersebut juga turut merasakan pertumbuhan itu.
Suharso menyebut tidak semua penduduk adalah warga negara Indonesia, sehingga yang juga diuntungkan adalah perusahaan. Belum lagi banyak pekerja di Sulawesi Tengah yang berstatus sebagai perantau.
"Kalau daerah berarti kan secara nominal PDRB-nya bertambah, misalnya 100 dia naik 10% jadi Jadinya 110. Pertanyaannya adalah, 10 itu ke mana? Berbeda karena penduduk boleh jadi dia bukan warga negara, sehingga yang diuntungkan, yang mendapatkan tambahan itu adalah korporasi misalnya. Institusi lain yang tidak punya imbas secara langsung kepada masyarakat. Maka banyak orang berbondong-bondong kerja di situ, mereka dapat gaji dengan baik. Kalau kita tanya, mereka dari mana? Sebagian besar dari luar Sulawesi Tengah," bebernya.
Suharso menyebut kondisi ini sebenarnya tidak salah, mengingat tidak semua level pekerjaan bisa dikerjakan oleh warga negara. Menurutnya, pertumbuhan industri dan ekonomi di daerah tetap memberi dampak positif bagi penduduk lokal.
"Ini konsep ini yang Mesti kita pahami. Jadi sama sekali bukan keliru atau salah sama sekali, tidak, tetapi apakah tidak kemudian punya implikasi yang baik untuk mereka? Wah ada tetap membawa sesuatu yang baik buat daerah," sebut dia. .
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah terus mengingatkan bahwa setiap ada industri baru yang masuk harus ada tenaga terampil yang menyertainya. Tujuannya agar tenaga terampil itu bisa memanfaatkan atau termanfaatkan dengan kehadiran industri.
(ily/ara)