ARTICLE AD BOX
Yerusalem (ANTARA) - Para demonstran di Israel melakukan aksi long march pada Sabtu (6/9) menuju kediaman Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem yang diduduki, untuk menuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Ribuan orang lainnya juga terlihat berkumpul di Hostage Square di Tel Aviv.
Aksi tersebut berlangsung beberapa jam setelah keluarga para sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza mengirim pesan kepada Kepala Staf Eyal Zamir, memperingatkan bahwa rencana pendudukan Kota Gaza tidak akan membawa para sandera kembali, namun akan membunuh mereka.
Saluran TV Channel 12 melaporkan bahwa massa mulai bergerak menuju kediaman Netanyahu di Yerusalem setelah keluarga para sandera yang ditahan oleh Hamas berkumpul di salah satu jembatan kota.
Disebutkan bahwa keluarga dan demonstran lainnya berkumpul di Jembatan Chords sebelum memulai long march menuju rumah Netanyahu untuk menuntut kesepakatan pertukaran tahanan.
“Netanyahu harus mengakhiri mimpi buruk ini dan membawa semua sandera pulang,” kata Vicky Cohen, ibu dari sandera Nimrod Cohen.
Para demonstran membawa berbagai spanduk bertuliskan tuntutan untuk mencapai kesepakatan, termasuk tulisan “Cukup,” yang menyoroti desakan untuk menghentikan perang di Gaza dan memulangkan para tahanan.
Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa ribuan orang berkumpul di alun-alun publik Hostage Square, Tel Aviv.
Sekitar 1.000 warga Israel juga dilaporkan menggelar unjuk rasa di Persimpangan Karkur di Haifa, menuntut kesepakatan pertukaran tahanan.
Sekitar 250 sandera dibawa ke Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Tel Aviv memperkirakan sekitar 50 sandera Israel masih ditahan di Gaza, termasuk 20 orang yang masih hidup.
Perang genosida Israel di Gaza memasuki hari ke-700 pada Jumat (5/9), dengan Israel sedikitnya menewaskan 64.300 warga Palestina. Kampanye militer ini telah menghancurkan wilayah kantong tersebut yang kini menghadapi bencana kelaparan.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanannya Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di wilayah kantong tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump: AS berunding intens dengan Hamas untuk bebaskan sandera
Baca juga: Kepala Militer Israel desak Netanyahu terima 'proposal' demi sandera
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.