Data Ombudsman: Pungli Penerimaan Murid Baru di Madrasah Capai Rp 12 Juta per Orang

14 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

OMBUDSMAN Republik Indonesia menemukan sejumlah satuan pendidikan binaan Kementerian Agama melakukan pungutan liar hingga Rp 12 juta per siswa. Angka itu ditemukan setelah Ombudsman melakukan kajian terhadap pelaksanaan penerimaan murid baru madrasah tahun ajaran 2025/2026. 

Lembaga ini mengambil sampel pengawasan di 50 madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. Antara lain terdiri dari 10 madrasah ibtidaiyah negeri atau setingkat sekolah dasar, 17 madrasah tsanawiyah negeri atau setingkat sekolah menengah pertama, dan 23 madrasah aliyah negeri atau setingkat sekolah menengah atas. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Berdasarkan dokumen laporan hasil kajian tersebut yang diperoleh Tempo, disebutkan bahwa seluruh madrasah yang menjadi objek kajian Ombudsman melakukan penggalangan dana saat penerimaan murid baru. Dana yang dipungut bervariasi. Mulai dari Rp 2,5 juta,  Rp 7 juta, hingga tertinggi Rp 12 juta per siswa.

Laporan itu menyebutkan total kerugian masyarakat akibat pungutan liar tersebut mencapai Rp 11 miliar. Angka itu merupakan total pungutan sepanjang 2025 dari sejumlah satuan pendidikan di Indonesia yang menjadi objek kajian Ombudsman.

Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Aceh, Dian Rubianty mengatakan temuan itu merupakan hasil laporan dari masyarakat yang sudah diverifikasi. "Hasil pemeriksaan atas laporan masyarakat di mana terdapat pelanggaran berupa pungutan hingga mencapai angka Rp 11 miliar selama pelaksanaan PPDBM 2025" kata Dian melalui keterangan resmi pada Jumat, 5 Desember 2025. 

Tak hanya itu, laporan yang sama mengungkap bahwa seluruh madrasah ditemukan melakukan pelanggaran berupa pungutan lain seperti menjual seragam sekolah. Biaya total seragam yang dibebankan madrasah kepada setiap orang tua siswa mencapai Rp 657 ribu hingga Rp 1,4 juta. 

Selanjutnya, Ombudsman menemukan sembilan dari sebelas madrasah mengumpulkan dana pungutan tersebut bukan pada rekening madrasah, melainkan dikumpulkan pada rekening pribadi bendahara madrasah. 

Atas temuan-temuan tersebut, Ombudsman menyimpulkan bahwa mayoritas penerimaan siswa di satuan pendidikan Kementerian Agama tidak sesuai dengan Keputusan Direktur Pendidikan Islam Nomor 64 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis PPDB Madrasah Tahun Pelajaran 2025/2026

Ombudsman lantas meminta Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Islam mengevaluasi dan melakukan langkah korektif besar-besaran di  tubuh instansi. "Melihat besarnya dampak yang ditimbulkan, Ombudsman RI mendesak Dirjen Pendis untuk mengambil langkah tegas terhadap pihak atau oknum yang terbukti melanggar aturan," tutur Anggota Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais. 

Secara terpisah, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama Thobib Al Asyhar menuturkan sejumlah satuan pendidikan binaan Kementerian Agama memang diperbolehkan menarik iuran. Namun itu bukan untuk pungutan liar kepada calon peserta didik. Iuran itu, kata dia, merupakan sumbangan dari orang tua murid yang sebelumnya telah disepakati oleh komite madrasah. 

Komite madrasah merupakan lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua atau wali peserta didik, tokoh masyarakat yang peduli pendidikan, dan pakar pendidikan.  "Secara regulasi, komite madrasah dapat menerima sumbangan sesuai dengan kesepakatan wali peserta didik dan kepala madrasah," kata dia pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Read Entire Article