ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ada dua jenis utama gula alami dalam makanan berkarbohidrat, yaitu fruktosa dan glukosa. Fruktosa maupun glukosa merupakan monosakarida, yaitu molekul tunggal yang tidak bisa dipecah lebih lanjut.
Kedua jenis gula ini terdapat dalam madu. Lantas, berapa kandungan fruktosa dan glukosa dalam madu? Bolehkah madu dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Berapa Kandungan Gula dalam Madu?
Madu mentah terdiri dari sekitar 40% fruktosa dan 30% glukosa. Mengutip laman Brightland, rasio pasti fruktosa terhadap glukosa bervariasi pada setiap jenis madu. Sisanya, terdapat air, serbuk sari, mineral, asam amino, dan komponen lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Food Insight, madu adalah gula yang terbentuk secara alami, namun seringkali juga dianggap sebagai gula tambahan. Sehingga, madu bisa dijadikan pemanis tambahan dalam makanan.
Saat mengkonsumsi madu, tubuh akan memecahnya menjadi energi. Glukosa diserap oleh sel-sel tubuh dengan bantuan insulin, sementara fruktosa tidak memerlukan insulin untuk diserap.
Fruktosa dan glukosa dalam madu lebih mudah dicerna tubuh dari pada gula pasir. Rasanya juga lebih manis, sehingga kemungkinan penggunaannya akan lebih sedikit.
Meski begitu, kelebihan ini hanya berlaku pada madu mentah atau alami yang belum diproses dengan tambahan gula. Sebab, biasanya, madu yang sudah diproses untuk dijual diberikan tambahan gula sekitar 17 gram per sendok makan.
Apakah Madu Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes?
Mengutip laman WebMd, tidak ada manfaat yang didapat dari mengganti gula dengan madu bagi penderita diabetes. Keduanya bisa meningkatkan gula darah dengan cepat
Madu mempunyai indeks glikemik (IG) 58, sedangkan gula pasir 60. Pasien diabetes yang ingin mengganti gula dengan madu harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Termasuk bila mengganti dengan pemanis lainnya.
Manfaat Madu untuk Kesehatan
Mengkonsumsi madu dapat memberi dampak yang baik pada kesehatan. Menurut laman Healthline, berikut di antaranya:
1. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Menurut sebuah ulasan, madu bisa membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar lemak darah, mengatur detak jantung, dan mencegah kematian sel-sel sehat. Semua manfaat ini bisa meningkatkan kesehatan jantung.
2. Membantu Meredakan Batuk pada Anak
Batuk menjadi masalah umum bagi anak-anak yang bisa mempengaruhi kualitas tidur. Suatu ulasan mengatakan bahwa madu tampak lebih efektif daripada diphenhydramine untuk mengatasi batuk. Selain itu, madu juga bisa mengurangi durasi batuk.
Ulasan lainnya mengatakan bahwa ,adi bisa meningkatkan kualitas tidur pada anak-anak yang menderita batuk. Saat dijadikan obat batuk, madu juga tidak memiliki efek samping.
3. Kaya Antioksidan
Madu yang diproses secara minimal mengandung banyak senyawa tanaman bioaktif dan antioksidan. Senyawa ini dapat membantu menetralkan spesies oksigen reaktif (SOR) dalam tubuh.
SOR bisa menumpuk di dalam sel dan menyebabkan kerusakan. Nantinya, kerusakan tersebut bisa memicu kondisi seperti penuaan dini, diabetes tipe2, dan penyakit jantung.
Secara umum, konsumsi madu berdampak baik untuk kesehatan. Manfaat ini tentunya akan lebih dirasakan tubuh bila disertai penerapan pola hidup sehat tiap hari.
(row/row)