ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Seorang atasan di perusahaan industri makanan dikritik usai kedapatan membuang makanan tersisa daripada didonasikan atau diberikan ke karyawan. Begini kisahnya!
Makanan merupakan rezeki yang tidak boleh dibuang sia-sia. Apalagi jika makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Tindakan tersebut bisa dibilang mubazir.
Namun, terkadang hal tersebut masih menjadi perdebatan. Mengingat ada perusahaan makanan yang memiliki standar operasional tertentu mengenai makanan sisa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka punya aturan yang mengharuskan makanan yang tersisa atau tidak lalu terjual harus dibuang untuk menjaga kualitas. Di sisi lain, tindakan ini terkesan miris.
Ilustrasi buang makanan. Foto: Ilustrasi iStock
Seperti yang terjadi di sebuah perusahaan industri makanan di Amerika ini. Seorang atasan dari perusahaan tersebut menuai kritik tajam dari netizen usai kedapatan membuang makanan yang masih layak.
Aksinya direkam oleh seorang karyawan dan diunggah di situs Reddit hingga viral. Karyawan tersebut menyayangkan mengapa makanan itu tidak diberikan kepada karyawan.
"Mereka tidak membayar kami dengan cukup, kami hanyalah pelayan yang hanya bisa mengandalkan tambahan dari tip pelanggan," tulisnya seperti yang dikutip dari News Week (25/01).
Banyak netizen yang mengecam aksi membuang makanan tersebut. Mengingat makanan yang dibuang masih layak dimakan. Jika tidak laku, sebaiknya didonasikan.
Illustrasi buang makanan. Foto: Site News
"Saya gak bisa terima apapun soal pembuangan makanan ini. Itu masih layak dikonsumsi, kalau tak bisa dijual kenapa gak diamalkan ke karyawan atau badan amal?," tulis netizen.
"Pemborosan banget makanan dibuang gitu aja, coba kasih ke orang yang membutuhkan, pasti dia senangnya minta ampun," tulis netizen.
Kejadian ini pun turut ditanggapi oleh seorang HR asal Texas Tara Furiani. Ia juga mengaku miris dengan aksi pembuangan makanan terlebih jika benar itu merupakan SOP perusahaan.
"Membuang makanan yang masih kayak alih-alih memberikannya kepada karyawan tidak hanya menunjukkan kurangnya empati terhadap karyawan, tetapi juga pemborosan sumber daya," tuturnya.
Menurutnya, membuang makanan merupakan keputusan yang tidak etis dan tidak memiliki perasaan terhadap kesejahteraan dan penghidupan para karyawan.
"Perilaku ini menunjukkan budaya kepemimpinan dan perlakuan buruk terhadap karyawan," tutup Tara Furiani.
(raf/odi)