Albertina Ho: Pansel Belum Pernah Minta Info soal Capim KPK ke Dewas

1 month ago 31
ARTICLE AD BOX
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!

Jakarta -

Anggota Dewas KPK Albertina Ho mengatakan hingga saat ini panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK belum meminta informasi Dewas KPK mengenai rekam jejak pimpinan dan pegawai KPK yang mendaftar sebagai capim KPK tahun ini. Albertina mengakui pansel KPK sempat mendatangi Dewas KPK tapi bukan untuk bertanya perihal rekam jejak.

"Kalau ditanyakan apakah (pansel) sudah minta informasi secara langsung kepada Dewas KPK, setahu saya, dan saya yakin itu belum pernah," kata Albertina dalam diskusi ICW yang disiarkan di YouTube, Kamis (15/8/2024).

Albertina mengatakan pansel pernah mendatangi Dewas KPK. Namun, saat itu pertemuan tersebut hanya sebatas menanyakan Dewas tentang harapan mengenai komisioner dan Dewas KPK selanjutnya seperti apa. Pertemuan itu juga dilakukan sebelum rangkaian tes dimulai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada waktu itu yang diminta pansel adalah dewan pengawas seperti apakah yang kira-kira diharapkan? Kemudian komisioner seperti apa yang diharapkan, itu yang ditanyakan pada waktu itu yang kami memberikan pandangan, memberikan masukan-masukan, kami berharap komisioner seperti ini, berharap Dewas seperti ini. Tapi kalau ada setelah ada orang-orangnya itu belum pernah. Sehingga pada waktu itu adalah secara umum, belum menjurus kepada orang-orang yang terpilih lolos dari seleksi administrasi maupun seleksi tertulis itu, sehingga pada waktu itu hanya umum saja yang kami berikan," katanya.

Albertina mengatakan pihaknya sering membuat semacam evaluasi, namun evaluasi itu tidak pernah sampai ke pegawai KPK. Ini juga menjadi catatan Dewas KPK.

"Memang kami Dewas tidak punya kewajiban, punya tugas sebenarnya untuk melakukan evaluasi, dan evaluasi kinerja pimpinan dan pegawai KPK kami kirimkan setiap tahun, dan kami kirimkan kepada Presiden dan DPR, yang patut kami sayangkan sebenarnya evaluasi yang kami buatkan setiap tahun itu tidak pernah sampai ke pegawai, sehingga pegawai tidak pernah tahu evaluasi apa yang dilakukan Dewas terhadap kinerja pimpinan maupun pegawai KPK, karena Dewas tidak mungkin menyampaikan langsung kepada pegawai, Dewas juga memberikan kepada pimpinan kepada eselon I, Sekjen dan deputi-deputi tapi tidak pernah sampai ke bawah," ucap Albertina.

Soroti Masalah Etik di KPK

Dia kemudian menyoroti masalah etik yang melibatkan pimpinan KPK. Dia mempertanyakan perubahan pimpinan KPK selama lima tahun ini.

"Lalu kemudian di dalam evaluasi juga kami banyak lakukan evaluasi terhadap perilaku pimpinan, banyak evaluasi pelaku pimpinan, dan terakhir kita sampaikan kepada DPR, kalau dilihat dari lima pimpinan itu 2 kena pelanggaran etik yang sudah diputus, satu sedang dalam proses sehingga kalau kita katakan itu berapa persen, kalau yang satu juga terbukti karena ini tinggal putusan itu lebih dari 50 persen pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pimpinan KPK," katanya.

"Sehingga kami pikir ini sebenarnya yang salah dimana, apakah yang salah waktu seleksi, atau salah ketika di dalam, ini yang menjadi tanda tanya bagi kami, apakah dengan 5 tahun orang ini bisa berubah drastis menjadi seperti itu? Itu yang patut dipertanyakan," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia berharap pansel KPK memeriksa rekam jejak peserta capim KPK. Dia berharap pansel tidak meloloskan orang bermasalah.

"Sehingga memang kalau kita lihat dari sini, seleksi ini penting sekali melihat rekam jejak dari peserta. Karena kalau menurut pemikiran kami, kalau kita punya rekam jejak yang buruk, katakanlah kalau saya biasa mengistilahkan kita punya beban masa lalu itu sulit kita bisa bertindak objektif atau bisa bertindak sesuai aturan, kalau kita katakan setelah itu kita biasa memperbaiki diri yang masalah rekam jejak di belakang ini, mungkin ya... mohon maaf mungkin bisa ditagih oleh orang-orang yang punya kepentingan di belakangnya. Sehingga rekam jejak itu memang perlu sekali," katanya.

Lebih lanjut, Albertina mengatakan kinerja KPK semakin hari semakin menurun. Albertina mengatakan Dewas KPK ikut bertanggung jawab mengenai masalah ini.

"Kemudian kita lihat evaluasi dari survei yang ada, kalau kami melihat bahwa kinerja KPK makin hari makin menurun, kami dari dewan pengawas seharusnya juga ikut bertanggung jawab, kami akui kami ikut bertanggung jawab," katanya.

Albertina mengatakan untuk meningkatkan kinerja KPK, setiap tiga bulan sekali Dewas KPK mengadakan rapat koordinasi (rakor). Ada ratusan kesimpulan yang dihasilkan dalam rakor, namun belum semuanya terpenuhi.

"Seperti yang kita harapkan aplikasi sinergi, yang bisa kita mengetahui data perkara dari awal masuk di KPK sampai dengan eksekusi sampai sekarang pun belum bisa diselesaikan, sampai 5 tahun itu belum bisa diselesaikan, ini yang kami patut kami selesaikan, jadi ada beberapa ...

Read Entire Article