ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Mungkin tak banyak yang tahu kalau Aceh memiliki banyak festival budaya, salah satunya Festival Aceh Perkusi. Acaranya sarat dengan warisan budaya.
Ajang Festival Aceh Perkusi merupakan sebuah perayaan budaya yang menampilkan keanekaragaman dan kekayaan seni musik perkusi tradisional Aceh. Festival Aceh Perkusi dimulai pada tanggal 13 sampai 15 September 2024 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.
Dengan mengumpulkan seniman perkusi dari berbagai daerah, acara ini menjadi pusat perhatian bagi para pecinta musik dan budaya. Pengunjung juga dapat menikmati dan merayakan kesenian alat musik budaya perkusi Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival ini tidak hanya memperkenalkan keindahan musik perkusi, tapi juga performer yang menawan. Dikutip dari instagram @kemenparekraf.ri, pengunjung juga bisa mempelajari sejarah perkusi Aceh, mengikuti workshop bengkel perkusi, hingga bertemu dengan legendaris perkusi nasional Indonesia.
Seniman lokal dan mancanegara akan berkolaborasi untuk melestarikan budaya dengan menghadirkan beberapa komunitas perkusi seperti Sanggar Laksamana Leukeun, workshop bengkel perkusi oleh seniman pengrajin Rapa'i Fajar Siddiq, tarian seni Rapai geleng oleh sanggar Citka Geunta dengan memperlihatkan nilai gerak yang indah serta drummer dan musisi Indonesia Gilang Ramadhan yang akan berkolaborasi dengan para pemain rapai Aceh.
Festival perkusi Aceh 2024 dirancang bukan hanya untuk menjadi sebuah perayaan yang memusatkan perhatian pada kekayaan kebudayaan Indonesia, tapi juga sebuah platform penting bagi para enterpreneur untuk memperkenalkan inovasi mereka.
Dikutip dari instagram @acehperkusi terdapat lebih dari 50 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Digital Entrepreneur Festival yang akan memperkenalkan brand awareness produk yang lebih luas. Festival ini berusaha untuk memastikan bahwa tradisi musik ini tetap hidup dan terus berkembang. Festival ini juga berpotensi untuk meningkatkan pariwisata dan budaya di Aceh dampak penting dalam ekonomi lokal.
Dengan menyediakan festival Perkusi Aceh untuk pertunjukan, pendidikan, dan inovasi, festival ini tidak hanya menghormati tradisi yang telah ada tetapi juga berkontribusi pada pengembangan budaya di masa depan. Dalam konteks globalisasi dan perubahan budaya yang cepat, acara seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa warisan budaya lokal tetap hidup dan relevan.
(bnl/bnl)